TERBERITA.COM, Denpasar – Rembuk Pemuda turut berpartisipasi dalam mengantisipasi beredarnya berita bohong (hoax), jelang Pilkada 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di Atanaya Hotel Bali, pada Selasa (10/12/2024).
Koordinator Rembuk Pemuda Jurnalistik Farid Abdullah Lubis mengatakan, berita hoax memang banyak bertebaran di media sosial.
Salah satu tujuan digelarnya pelatihan ini adalah mengedukasi dan menangkal berita hoax sekaligus bagaimana melaporkannya.
“Rembuk Pemuda menggandeng Tirto.id dan teman-teman PPMI, untuk memberikan edukasi dan pemahaman cara kita menganalisis suatu berita, baik media cetak maupun online,” kata Farid.
Selain itu, para peserta juga diajarkan bagaimana mengantisipasi penyebaran hoaks dan memperkuat literasi digital di era informasi yang berkembang pesat.
“Sejauh ini, banyak kita lihat bahwa berita hoax sangat bisa memecahbelah kita apalagi jika kita sebagai para pemuda tidak paham dan tau mana berita hoax dan juga terindikasi ujaran kebencian,” ujarnya.
“Maka dari itu, kami harap dengan apa yg dilakukan hari ini, bisa memberikan harapan agar generasi muda bisa membantu cegah berita hoax yang sangat membahayakan bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Agenda Pelatihan Cek Fakta yang diadakan di Bali oleh Rembuk Pemuda dan berkolaborasi dengan Tirto.id serta PPMI ini merupakan agenda ke tiga. Sebelumnya agenda ini telah terlaksana di Medan , Makassar serta yang terakhir di Bali.
Disamping itu, Agung Syahrir, Koordinator Rembuk Pemuda Kalimantan Timur sekaligus peserta pelatihan tersebut, mengatakan para peserta juga diberi materi agar menjadi seorang jurnalis yang kritis dan kreatif.
“Kegiatan workshop dan sharing session ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru tentang pentingnya menjadi pemeriksa fakta di era informasi digital,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi Rembuk Pemuda yang mengambil langkah untuk mengadakan pelatihan cek fakta ini.
Agung menilai agenda seperti ini sangat baik buat generasi muda apalagi menjelang momentum politik.
“Terima kasih untuk Rembuk Pemuda dan Tirto yang berhasil menghadirkan materi yang relevan, interaktif, dan aplikatif, sehingga peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mendapatkan keterampilan praktis,” ujarnya.
“Harapannya, kegiatan seperti ini dapat rutin diadakan untuk membangun masyarakat yang lebih kritis dan literat terhadap informasi,” tandasnya.
Diketahui, Para peserta merupakan pemuda milenial yang tergabung di Rembuk Pemuda, yakni dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, DI Yogyakarta serta bekerjasama dengan Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).