TERBERITA.COM, Minahasa – Tim dosen Unima yang diketuai Aufa Maulida Fitrianingrum, S.Pd., M.Si., melaksanakan pendampingan digitalisasi pembelajaran bagi tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Eris.
Fokus utama program ini adalah pendampingan keterampilan digitalisasi proses pembelajaran untuk .eningkatkan kompetensi guru.
Kegiatan ini diharapkan mampu membawa perubahan besar dalam sistem pembelajaran di sekolah tersebut.
Selain pendampingan yang telah dilaksanakan pada tanggal 6-7 Agustus 2024, kegiatan ini juga menonjolkan sesi monitoring dan evaluasi intensif yang dilaksanakan pada tanggal 4 November 2024.
Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melakukan sidak secara mendadak untuk melihat sejauh mana guru-guru telah menerapkan teknologi digital dalam pembelajaran di kelas.
Natalia Moningka, S.Pd., M.Si., salah seorang guru biologi, tampak menggunakan PowerPoint yang dibuat melalui canva.
Sebagai bentuk evaluasi, ia memanfaatkan aplikasi Mentimeter untuk meninjau respons dan kendala yang dialami siswa selama kegiatan pembelajaran.
“Karena penggunaan mentimeter juga menambah interaksi yang lebih efektif dalam kelas,” kata Natalia.
Di kelas lain, Oktavianus Kotambunan, S.Pd., guru Kimia, tengah menggunakan Quizizz untuk melakukan evaluasi pembelajaran yang inovatif, mengajak siswa terlibat dalam kuis interaktif untuk mengukur pemahaman mereka.
Monitoring juga mengungkapkan pemanfaatan Google Classroom yang kini semakin aktif digunakan oleh para guru.
“Melalui platform ini, guru telah menyediakan materi tambahan dan tugas-tugas yang disiapkan sebelum pembelajaran di kelas,” jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa para guru telah memahami dan menerapkan teknologi sebagai media pendukung pembelajaran yang lebih fleksibel dan mudah diakses.
Kepala SMA Negeri 1 Eris, Drs. Rolly Lontaan, mengapresiasi inisiatif monitoring ini dan menilai bahwa pendampingan digitalisasi ini memberikan dampak positif yang signifikan.
Ia menyebut kegiatan monitoring dan evaluasi ini penting dalam memastikan bahwa keterampilan yang telah diajarkan dapat diterapkan secara konsisten oleh para guru.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mendorong guru untuk menguasai teknologi, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterlibatan siswa.
“Monitoring dan evaluasi secara langsung ini memang dirancang untuk melihat keefektifan penggunaan berbagai aplikasi seperti Canva, Google Workspace, Mentimeter, dan Quizizz,” jelasnya.
Dengan harapan, kegiatan ini dapat mengubah paradigma pembelajaran di SMA Negeri 1 Eris menjadi lebih modern, interaktif, dan sesuai dengan tuntutan era digital.
Rolly menyebutkan kolaborasi antara Unima dan SMA Negeri 1 Eris dalam program PKM menunjukkan langkah nyata dalam meningkatkan keterampilan digital guru dan menciptakan perubahan di ruang kelas.
Program ini diharapkan terus berlanjut di masa mendatang, tidak hanya di SMA Negeri 1 Eris tetapi juga di sekolah-sekolah lain, sehingga lebih banyak guru yang mendapatkan manfaat dari inisiatif serupa.
Lebih dari sekadar transfer teknologi, program ini bertujuan untuk membentuk guru yang inovatif dan adaptif, yang mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital.