TERBERITA.COM, Minahasa – Universitas Negeri Manado (Unima) kembali menjadi tuan rumah bagi kegiatan yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, (RI).
Kegiatan ini merupakan sosialisasi organisasi pengawas pemilu bagi stakeholder pemilu, dan diikuti mahasiswa dari tujuh fakultas yang ada di Unima.
Wakil Rektor (WR) III bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama Unima, Dr. Donal Ratu, M.Hum., menyebutkan bahwa pihaknya berterima kasih karena telah mempercayakan Unima.
Apresiasi bagi Bawaslu atas inisiasi kegiatan ini, berharap bisa menjadi bekal bagi mahasiswa dalam membantu peran pengawasan pilkada nanti.
Bahas peran mahasiswa dan perguruan tinggi
Jefri Adriansyah Direktur Eksekutif Dignity Indonesia dalam wawancaranya menyebutkan bahwa mahasiswa perlu berperan dengan Bawaslu melalui pengawasan partisipatif bersama NGO dan masyarakat.
“Tentu tujuannya mengedukasi dan membangun kesadaran politik serta meningkatkan integritas pilkada, apalagu mahasiswa dekat dengan kultur akademik,” jelas Jefri.
Dirinya berharap, setiap materi yang disampaikan mampu memberi pemahaman terkait sistem politik dan pelaksanaan pilkada.
Sementara, Ventje Bawengan selaku pemateri berujar, perguruan tinggi mengalami perubahan karena kurangnya peran dan keaktifan mahasiswa dalam memonitor proses demokrasi.
“Saat ini agak kurang, Bawaslu berharap mahasiswa bisa aktif kembali membantu penyelenggara pemilu dalam memantau pelaksanaan,” tutur Ventje, Senin (18/11/2024).
Menurut dia, stakeholder pengawas pemilu paling ampuh adalah perguruan tinggi, yang sebagian besar terdiri dari Generasi Z.
“Mari terlibat sama-sama, pantau bersama pelaksanaan proses pemilihan kepala daerah agar berjalan baik,” imbau mantan tenaga ahli Bawaslu RI ini.
“Bawaslu harus kerja sama dengan kampus, sepeti Goes to Campus, dan sosialisasi nerharap ke depan ada MoU Bawaslu dengan perguruan tinggi terkait pengawasan,” sampainya. (Mhr)