Kisah Richy Frederik, Mahasiswa FBS Unima yang Nyanyikan Lagu Indonesia Jaya di Istana Merdeka

TERBERITA.COM, Minahasa – Berawal dari mengikuti audisi Gita Bahana Nusantara (GBN) tingkat
Provinsi Sulawesi Utara, tanpa diduga Richy Yohanes Frederik, mahasiswa FBS Unima berhasil terpilih untuk tampil di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 2025.
“Dari provinsi ada empat perwakilan dengan jenis suara berbeda, yaitu sopran, alto, tenor saya sendiri, dan bass,” ungkap Richy saat ditemui di kantor pusat Unima.
Setelah lolos, dirinya bersama tiga orang lain kemudian berangkat ke Wisma Kinashi, Depok, Jawa Barat pada 1 Agustus 2025 guna pemusatan latihan nasional.
“Sehari-hari, kami berlatih paduan suara, koreografi, dan latihan gabungan bersama orkestra dari berbagai provinsi,” kata Richy, Kamis (28/82025).
Dia mengaku, setiap jenis suara dan alat musik dilatih para profesional yang luar biasa.
Sebelum bertugas di Istana Merdeka, mereka terlebih dahulu mengadakan Konser Kemerdekaan pada 9 Agustus di Kawasan Kota Tua, Jakarta.
“Acara tersebut dihadiri banyak penonton, tamu undangan, dan sejumlah tokoh penting seperti Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, dan seniman besar Guruh Soekarnoputra,” sebutnya.
Sejumlah artis turut memeriahkan acara, di antaranya Prince Poetiray, Woro Mustiko, dan Deny Darko.
Tantangan yang dihadapi Richy menjadi semakin tidak mudah saat dirinya mengikuti audisi solois untuk lagu Indonesia Jaya.
Meski melalui fase sulit dan menantang, Richy akhirnya berhasil terpilih membawakan lagu tersebut.
“Puji Tuhan, saya terpilih dan dipercaya menyanyikan lagu Indonesia Jaya, ciptaan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha pada Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka,” tuturnya.
Setelah melalui proses latihan selama dua minggu, akhirnya tibalah pada 17 Agustus 2025, hari yang bagi Richy sangat bersejarah.
Dirinya kala itu bersama rombongan berangkat ke Istana Merdeka sejak pukul 03.00 dini hari, mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
Sementara itu, perwakilan dari Sulawesi Utara mengenakan pakaian adat Minahasa.
“Pada upacara kemerdekaan, kami menyanyi dalam tiga sesi: sebelum upacara dimulai, saat upacara berlangsung, dan setelah upacara selesai,” paparnya.
Setelah semua kegiatan selesai, para penyanyi berkesempatan menikmati jamuan makan di Istana Merdeka bersama Paskibraka dan tamu undangan.
“Sangat bersyukur bisa ada di momen tersebut, sungguh kesempatan yang tidak datang secara kebetulan,” ujarnya antusias.
“Untuk teman-teman di luar sana, jangan menyerah dan terus asah kemampuan kalian dengan konsisten, yakinlah kalian pasti bisa,” pungkasnya. (Mhr)