TERBERITA.COM, Medan – Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI) mempertanyakan terkait sejumlah hal yang tidak berjalan baik selama penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Hal tersebut disampaikan langsung Ketua umum IMORI, Gurky Sembiring didampingi Sekjen Ainun Samidah dalam konferensi pers di Warkop Mie Aceh Blessings, Medan.
“IMORI menemukan ada indikasi penyelewengan dalam PON XXI Aceh-Sumut seperti korupsi anggaran persiapan dan pelaksanaan yang seharusnya dipakai dalam mempersiapkan akomodasi, transportasi dan fasilitas atlet,” ujar Gurky, Minggu (15/9/2024).
Pihaknya juga mempertanyakan tentang honor panitia dan LO yang tidak sesuai ketentuan lampiran surat Menteri Keuangan RI nomor S- 541/ΜΚ.02/2024 tentang Honorarium Penyelenggaraan PON XXI Tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Menurut dia hal itu tidak sesuai dengan berkas penandatanganan honorarium panita dan/atau LO di lapangan.
Di samping itu terdapat indikasi mark up harga makanan dan snack berdasarkan laporan berbagai sumber yang menyebutkan adanya ketidaksesuaian harga makanan dan snack yang disajikan kepada kontingen dibandingkan harga pasar.
“Kami melihat ada kelalaian dalam pembangunan venue PON yang mengalami keterlambatan dan tidak sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan,” sebut Gurky.
Hal tersebut kemudian menimbulkan rasa ketidak nyamanan bagi para atlet dan penonton dalam perhelatan PON XXI Aceh-Sumut.
Pengadaan gelang masuk venue menyebabkan pemborosan anggaran dan dampak negatif bagi lingkungan dan ketidak sesuain rencana regulasi dan fakta penggunaan di lapangan.
“IMORI akan terus mengawal PON XXI Aceh- Sumut 2024 akan menyerahkan rekomendasi pengawalan kepada pihak berwenang Seperti KPK,BPK, Bareskrim Mabes POLRI agar di tindak lanjuti dan tidak lagi ada kejadian serupa di pesta olahraga di Indonesia ke depan,” sampainya.
Terpisah, Ketua IMORI Sulawesi Utara, Toar Luwuk menyebutkan bahwa PON sebagai ajang olahraga terbesar dan bergengsi di Indonesia seharusnya menjadi contoh yang baik dalam penyelenggaraan event olahraga.
“Kenyataan yang terjadi justru jauh dari harapan, banyak kekurangan yang terlihat jelas dan berdampak pada kualitas acara serta pengalaman para atlet bertanding dan para suporter,” keluhnya.
“Apalagi beberapa indikasi mengarah bahwa ada penyelewengan anggaran dalam penyelenggarannya. Sangat disayangkan,” ungkap Toar. (Mhr)