Fiona Bolung Tegaskan Lawan Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah

TERBERITA.COM, Manado – Kasus kekerasan dan pelecehan seksual di institusi pendidikan masih kerap terjadi dan merupakan masalah serius.

Relasi kuasa dan pandangan bahwa perempuan merupakan kaum lemah, seolah menjadi bahan bakar para pelaku kekerasan serta pelecehan seksual.

“Kasus kekerasan seksual di institusi pendidikan bersifat merusak rasa aman dalam belajar,” kata Jiffiona Bolung.

“Sebagai Generasi Z, kita harus peduli dan berani menolak segala bentuk kekerasan agar kasus seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Fiona menjelaskan, penyalahgunaan kekuasaan berpotensi besar memicu terjadinya kasus kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan pelajar.

“Kurangnya pendidikan moral dan bungkamnya korban, semakin memperparah kondisi ini,” ujarnya.

Pelajar aktif SMA Negeri 1 Manado ini menjelaskan, kurangnya pembelajaran soal kesetaraan gender membuat pelaku bebas bertindak.

Queen Smansa 2025 ini pun mengajak kaum perempuan mengenal setiap haknya, berani menolak dan melapor jika dilecehkan, serta saling mendukung.

Ia menekankan, pencegahan kekerasan serta pelecehan seksual ialah tanggung jawab semua pihak, tidak hanya perempuan.

Pemilik akun Instagram @fionabolung_ ini menambahkan, sekolah harus mendukung korban dengan empati, bukan menyalahkan.

“Harus ada pendampingan psikologis dan penegakan hukum secara tegas agar korban bisa pulih serta bisa melanjutkan pendidikan,” ungkapnya.

Gadis yang hobi memasak ini berujar, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama melalui edukasi terkait bagaimana mencegah kekerasan sejak dini.

“Dengan begitu, lingkungan pendidikan bisa menjadi tempat aman dan bermartabat bagi semua orang,” pungkasnya. (Mhr)